Burung ruak-ruak atau di beberapa daerah berbeda di sebut sebagai burung ayam-ayam, burung sawah ataupun burung kareo padi merupakan jenis burung konsumsi yang sering di jadikan lauk pauk ketika makan nasi. Burung ini memiliki ciri-ciri bulu berwarna hitam dan dibagian perutnya terdapat bulu berwarna putih. Burung ini sering di temui di daerah semak dan juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa berair. Burung ayam-ayam banyak menghabiskan waktunya di daratan dan akan sesekali terbang.
Burung ayam-ayam atau ruak-ruak sering di tangkap karena memiliki nilai ekonomis terutama sebagai bahan makanan. Bahkan di beberapa daerah di sumatera, burung ini di buru secara terus menurus dan selanjutnya di jual ke beberapa rumah makan yang menyajikan makanan olahan daging burung ruak-ruak.
Lalu bagaimana rasa daging burung ruak-ruak ?
Rasa daging burung ruak-ruak sangatlah lezat, mungkin bila di bandingkan hampir mirip dengan daging ayam hanya saja tekstur dagingnya lebih tipis bila di bandingkan daging ayam. Burung ruak-ruak biasa di olah dengan cara di goreng garing menggunakan aneka bumbu. Agar semakin nikmat gunakan juga sambal cocol dan nasi ketika memakan burung goreng ini.
Sebenarnya Daging burung ruak-ruak ini sedikit anyir namun bila di olah secara benar maka anyirnya akan hilang. Apalagi setelah di campur aneka bumbu maka rasa anyir tersebut dapat hilang dan tinggallah rasa gurih dan lembutnya.
Saat ini sangat sulit menemukan restoran yang menyediakan makanan berbahan dasar daging ruak-ruak. Hanya daerah-daerah tertentu saja yang terdapat restoran yang menyediakan menu burung ruak-ruak dan salah satunya di sumatera utara yakni Burung Goreng Jalan Ringroad, Tanjung Sari, Medan.
Sumber : CARA MENANGKAP BURUNG RUAK-RUAK